Poem

Tsunami

rebah di dekapku seusai bercinta
tiba-tiba tangismu pecah tanpa suara

kau jadikan dadaku sebagai lautan
untuk melarung duka di lampau zaman
sekaligus mendayung tawa di masa depan

nikmati saja
nikmati semua selama kita
masih sanggup mendayung dan tertawa

karena kita tidak pernah tahu
kapan tsunami itu
akan datang menyapa wajahmu
sekaligus menyapu detak jantungku

Bayu Angora

«
Bayu Angora
»