Poem

Barbershop

hari ini tempatku sepi
dari pagi hingga siang hari
yang datang hanya satu orang

entah dia itu datang dari mana
tapi begitu dia duduk di bangku cukur
dia langsung ngoceh membahas suara rakyat

aku terpaksa mendengarkan setiap ocehan dia
sambil lanjut mencukur rambut orang tersebut

semakin dia banyak ngoceh aku semakin tahu
bahwa dia ternyata masih sejenis wakil bandit

setelah malam tiba dia baru berhenti ngoceh
sambil membayar dengan segepok uang
tanpa mau melihat ke arah cermin

dia pulang dengan riang gembira
rambutnya tetap klimis utuh
kupingnya hilang satu

Bayu Angora

«
Bayu Angora
»