Poem

Guillotine

jerit lambung mengerang kelaparan
digusur ditekan disiksa dan dimatikan
saling sikut saling rebut dongeng tuhan
hingga koyak tersangkut di tanduk setan

buncit lambung meregang kekenyangan
merampas masa depan demi kekuasaan
tebal muka kebal hukum bebal perasaan
tetap cengengesan meski penuh kutukan

guillotine mulai gelisah di peristirahatan
merindukan lezatnya leher para bajingan

Bayu Angora

«
Bayu Angora
»