Poem

Etalase Khotbah

terdamparlah aku di jantung nekropolis
di riuhnya lalu lalang jasad pengembara

juga para pendusta dan pecandu pesta
yang saling menawar arti kata bahagia

semerbak lendir menggenangi sela kaki
panjatkan kutukan hingga ke ubun-ubun

harapan dan amarah dari nafas berbeda
hendak pulang ke awal kisah yang sama

langit yang murung kini semakin lebam
bagaikan doa yang terbentur di etalase

botol bir yang setia saksikan khotbahku
membuatku berkaca sambil tertawa pilu

Bayu Angora

«
Bayu Angora
»